Karena ada kamu, aku barulah memiliki hak untuk bersikap kekanakan.
Setelah keluar dari rumah sakit, telinga Ariella selalu terngiang-ngiang perkataan antara Puspita dan Gustin.
Karena diduniaku ada kamu, ada kamu yang menyayangiku, melindungiku, aku baru bisa menjadi diriku sendiri.
Kemungkinan ini adalah keadaan sesungguhnya dari Puspita dan Gustin.
Dahulu, Ariella selalu mendengar dari orang, amal yang telah kita lakukan selama lima ratus, baru bisa ditukar dengan kehidupan saat ini.
Kedua orang yang tanpa sengaja bertemu, dan menjadi suami istri, maka harus menukarkan berapa amal yang telah dikumpulkan selama 500 tahun, baru bisa digantikan dengan orang yang berbagi ranjang dan bantal bersama, berubah menjadi tua bersama-sama?
Ariella berfikir, jika dikehidupan yang lalu dia pasti merupakan seorang penyelamat, barulah hari ini dia bisa bertemu dengan Carlson, dan menjadi istrinya.
Karena Puspita memiliki Gustin, dan Gustin bisa menahan semua kekurangannya dan sifat kekanakannya, maka dia baru bisa berkata jika karena ada Gustin disisinya, dia baru bisa bersikap seperti ini.
Dan kembali melihat diri sendiri, Carlson juga begitu menyayanginya, memberikan dia semuanya, bahkan pada saat dia meminta bercerai, Carlson mengikutinya.
Setiap memikirkan masalah perceraian, Ariella selalu merasa menyesal, dia sudah menyakiti Carlson, nantinya dia akan baik-baik memikirkan bagaimana cara membalasnya, memastikan jika Carlson tidak lagi merasa kesakitan.
Pada saat dia sedang memikirkan Carlson, Ariella mengangkat kepalanya dan melihat Carlson berdiri dihadapannya, menatapnya.
Tatapan matanya begitu penuh dengan perhatian dan begitu lembut, seperti hal lain tidak bisa masuk kedalam matanya, didalam mata Carlson hanya ada Ariella.
Pada saat Puspita melahirkan anaknya, Ariella sudah pasti akan datang kerumah sakit, Carlson tidak berkata apa-apa dan langsung membawa mobil mengantar dia pergi.
Hanya saja dia tidak masuk bersama dengan Ariella kerumah sakit, tetapi membawa Riella kecil ke caf?? disebelah rumah sakit duduk dan menunggunya.
Pada saat Puspita pergi meninggalkannya, Ariella barulah memberikan pesan kepada Carlson, maka dari itu pada saat dia baru berjalan hingga pintu rumah sakit, Carlson sudah berdiri didepan menunggunya.
“Riella kemana?” hanya ada Carlson yang berdiri disana, Ariella sama sekali tidak melihat Riella, dan lagi dia tidak berani membalas tatapan hangat Carlson yang diberikan kepadanya, dan berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
“Dia sudah tertidur.” Carlson menunjuk mobil dibelakangnya, Riella kecil dengan nyaman berbaring didalam mobil.
Ayah dan ibunya sudah berbaikkan, perasaan Riella kecil sudah menjadi begitu baik, bisa makan, menari dan bisa tertidur, dan masih bisa berkata ingin cepat-cepat bertumbuh dewasa mencari kakak Hansel nya.
Mengenai kakak Hansel nya, Riella yang masih berumur begitu kecil sudah memiliki pendirian yang begitu tegas, sama sekali tidak bisa terfikir jika anak sekecil dia bisa berfikir seperti ini.
“Sudah selesai melihat?” Carlson kembali berbicara.
Dari kejauhan sudah terlihat Ariella yang sedang berjalan keluar dari rumah sakit, Carlson dengan cepat membaringkan Riella kecil, turun dari mobil dan membantu Ariella untuk membukakan pintu mobil untuknya, menyuruhnya masuk kedalam mobil.
Tetapi Ariella sama sekali tidak melakukan pergerakan apapun, menaikkan kepalanya dan melihatnya dalam diam.
“Kenapa?” wajah Carlson menunjukkan aura khawatir.
Karena dirinya yang bersikap tidak seperti biasanya, dan membuat Carlson khawatir, berfikir dan berfikir, hati Ariella tiba-tiba menjadi sangat sakit.
Pada saat itu Carlson tiba-tiba mendengar jika Ariella ingin bercerai dengannya, hati Carlson merasa begitu sakit, tetapi Ariella mengira jika Carlson sudah tidak sabar ingin bercerai dengannya.
Ariella berkata menggunakan suara dari hidungnya:”Carlson??..”
Carlson menaikkan alisnya, berkata dengan khawatir:”Kenapa?”
“Maaf!” Ariella kembali berkata.
“Ariella, kamu melakukan hal apa lagi?” sekali mendengar kata maaf yang diluncurkan, warna wajah Carlson berubah seketika.
“Aku hanya ingin mengatakan kata maaf kepadamu!” dia sudah melakukan begitu banyak hal yang tidak bagus kepada Carlson, jika ingin dibicarakan satu persatu, maka diperkirakan seharian juga tidak akan selesai dibicarakan, tetapi hal ini juga tidak bisa dia katakana.
“Ariella, aku sudah pernah memberitahumu, jika kamu berani bertindak sembarangan lagi, tidak terlebih dahulu berdiskusi denganku, aku akan membuatmu tidak bisa berjalan lagi.” Perkataan ini dikatan Carlson dengan begitu kejam, dan pada saat yang sama mencengkram erat tangan Ariella.
“Carlson, tidak akan!” Ariella melebarkan matanya, memaksa masuk kembali air mata yang hampir dikeluarkannya digantikan dengan senyuman yang begitu sempurna,”selanjutnya aku akan mendengar semua perkataanmu.”
“Ariella, kamu harus mengingat apa yang pernah aku katakan kepadamu.” Carlson membawa Ariella masuk kedalam pelukannya, dengan ringan memukul punggung Ariella.
Salju masih terus turun, dan hari ini Ariella sama sekali tidak merasa kedinginan, karena disampingnya terdapat Carlson.
Ada Carlson yang menemaninya di sampingnya, pada cuaca yang dingin seperti ini baginya tidak akan terasa begitu dingin.
Kehangatan Carlson bisa menghangatkan seluruh hati Ariella.
????..
Setelah masuk kedalam mobil, Riella kecil yang tadi sudah tidur sejenak mulai dengan malas menggoyang-goyangkan badannya, membuka matanya, sudah terbangun.
“Riella sayangku, kamu sudah bangun.” Ariella mengambil Riella dan memasukkan Riella kedalam pelukannya.
“Ibu, baru saja Riella memimpikan kakak Hansel.” Riella kecil membuka matanya, mulut merah mudanya berkata.
“Ah! Riella memimpikan kakak Hansel?” setelah mendengar Riella kecil menyebut nama kakak Hansel, hati Ariella juga menjadi sakit.
“Kakak Hansel sudah berkata dengan Riella, menyuruh Riella untuk tumbuh dengan cepat, pada saat Riella sudah bertumbuh dewasa dia baru bisa bertemu dengan kakak Hansel.” Riella kecil melebarkan matanya, melihat Ariella,”ibu, Kapan Riella bisa bertumbuh dewasa?”
“Riella setiap hari sedang bertumbuh dewasa, tetapi hanya terlihat terlalu jelas. Tunggu beberapa tahun lagi, Riella kembali melihat foto di masa lalu, maka Riella akan merasa jika Riella sudahh bertumbuh dewasa.” Orang yang menjawab adalah Carlson yang sedang mengemudi mobilnya, dia melihat dari kaca belakangnya melihat kearah istri dan anaknya yang sedang duduk dikursi belakang.
“Riella setiap hari bertumbuh dewasa?” Riella menjulurkan tangannya melihat, lalu meraba wajah bulatnya, sangat serius memeriksa apakah benar dia bertumbuh dewasa.
“Jika Riella tidak percaya, maka ibu akan mengambil handphone ayahmu dan memperlihatkan foto mu yang lama, memperlihatkan kepada Riella apakah Riella ada bertumbuh dewasa atau tidak?”
“Ibu, Riella ingin melihat.” Riella kecil sangat bahagia.
“Baik, ibu akan memperlihatkannya kepada Riella.” Ariella mengambil handphone Carlson, dan memasukkan password handphone Carlson.
Ariella selalu yakin kepada Carlson, jika dia sama sekali tidak memiliki kebiasaan memberikan handphone kepada orang lain, Ariella sama sekali tidak mengetahui password handphonenya.
Pada saat dia membuka mulut ingin bertanya, pada saat yang sama juga terfikir 131224, pada saat dia mencoba memasukinya, setelah memasukinya handphonenya pun terbuka.
Setelah terbuka, Ariella diam-diam mengangkat kepalanya dan melihat Carlson, melihat dari kaca ekspresinya yang begitu tenang.
Carlson sama sekali tidak pernah memberitahukan passwordnya kepada Ariella, sudah membiarkan Ariella membuka handphonenya, yang berarti Carlson menganggap jika Ariella pasti tahu password apa yang sedang dia gunakan.
Hati Ariella, sekali lagi dibuat terharu oleh Carlson.
“Ibu, cepat perlihatkan foto Riella!” Riella kecil sudah tidak bisa menahan melihat foto masa kecilnya, ingin membandingkan apakah dirinya sudah bertambah dewasa?
Pada saat ini mobil yang dikendarai oleh Carlson tiba-tiba berbelok dengan sangat cepat, badan Ariella menubruk bagian kiri mobil, Riella yang sedang duduk diatas kursi bayi juga terlempar kesebelah kiri, dan untungnya dia menggunakan sabuk pengaman, jika tidak maka dia akan terlempar keluar dari mobil.