Di luar rumah terus ada suara petir, hujan sangat deras.
Tetapi di Moonriver, pemiliknya tidak terpengaruhi oleh cuaca, mereka sekeluarga sangat harmonis.
Ariella dengan alami mengatakan “Jangan isengi anak aku” Carlson merasa senang, apakah Ariella mau mengakui Riella?Riella mengedipkan matanya yang besar, tidak mengerti perkataan Kakak tadi, tapi sepertinya mengerti.
Ariella dalam hati bingung, dia tidak berpikir baik-baik dan tidak sengaja mengucapkan itu.
Hal ini terlalu tiba-tiba, Riella bahkan tidak sempat mempersiapkan diri, apakah dia bakal mengakui mamanya?Carlson fokus ke Ariella, Ariella fokus ke Riella. Riella setelah lihat papa, dia melihat Ariella lagi, dan tiba-tiba mencium Ariella.
Dia lalu berkata: “Riella sudah ada mama.”
Di sekolah, semua anak kecil ada mama selain dia, dan sekarang dia sudah ada mama, dia sangat senang.
“Riella, aku mama.” Ariella melihat Riella dan berkata dengan hati-hati.
“Mama.” Riella menari-nari lalu mencium Ariella lagi, tertawa dengan sangat bahagia.
Tiba-tiba merasa dirinya sangat bahagia, ada papa yang menyayangi dia, ada adik yang menemani dia, ada abang Hansel dan sekarang ada mama.
“Iya Riella.” Ariella mencium Riella, tidak tahan dan menangis. “Riella, mama sayang kamu.”
“Riella sayang mama.” Riella menggunakan tangan mungilnya mengelap air mata Ariella, lalu berkata lagi: “Mama jangan nangis, nanti papa dan Riella sakit hati.”
“Iya sayang, mama tidak nangis.” Ariella memeluk Riella dengan erat. Dia menangis karena senang bukan sedih.
Dia senang akhirnya kenalan lagi dengan anaknya, akhirnya dia sebagai istri Carlson, sebagai mama Riella kembali ke keluarga ini.
Carlson lalu memeluk mereka berdua, cium Ariella dan Riella. Hati yang sudah beku selama tiga tahun akhirnya meleleh.
Anak dan istri sama-sama dipelukannya, dia tidak meminta apa-apa lagi.
Detik ini, Ariella baru tahu apa yang sebenarnya bahagia. Baru tahu kalau rasanya punya rumah.
Dulu, Zeesha sangat baik kepadanya, tapi dia selalu merasa dibuat-buat, Zeesha terus berkata kalau mau baik kepadanya.
Dia pernah terharu, tapi disaat sendiri, disaat sudah malam, dia selalu merasa kesepian, selalu merasa dibuang.
Sedangkan didepan mereka, Carlson tidak pernah bilang akan baik kepadanya, Carlson selalu buktikan dengan perilaku, menemani dia, beritahu dia kalau dia tidak sendiri.””Papa, kamu peluk Riella sampai sakit.”Suara Riella yang lembut menghancurkan suasana, agar Carlson tahu kalau dia peluknya terlalu keras.
“Papa minta maaf.””Riella maafkan papa.”
“Iya kami maafkan papa.”Mereka ibu dan anak tiba-tiba saling memihak, Carlson dengan tak berdaya menggelengkan kepala, sepertinya dia tidak akan ada hak untuk bicara lagi.
Riella lalu berkata lagi: “Mama, ayok kita pergi lihat adik perempuan, Riella dan adik sudah ada mama.”
“Ayok kita pergi lihat adik.” Ariella menggendong Riella dan pergi melihat adik mianmian, benar” melupakan pria besar yang disamping mereka.
Carlson sekali lagi menggelengkan kepala, dia merasa lebih penting anjing dibanding dia.
Tidak lama setelah menikah dengan Ariella dan mianmian ada di rumah, Ariella hanya fokus ke mianmian dan mengabaikan dia.
Sekarang dia merasakan itu sekali lagi, tapi dia sangat puas. Itu semua jauh lebih baik daripada dia melewati setiap malam sendirian.
Riella peluk mianmian, mengelus kepalanya dan dengan serius mengenalkan: “Dik, sekarang kita ada mama.”
“Gukguk..” Mianmian menggonggong dan menggoyangkan ekornya, menunjukkan kalau dia suka mama.
“Mianmian pintar!” Melihat mianmian buat Ariella seperti melihat anjing pomeranian yang lain.
Melihat dia putar, manja, gambaran itu pasti bukan imajinasi. Atau dia dulu pernah pelihara pomeranian putih seperti ini juga?
Disaat bingung, Ariella langsung melihat ke arah Carlson, tidak usah dia buka mulut pun Carlson sudah tahu apa yang dia pikirkan.
Carlson memeluknya dan berkata: “Mengenai mianmian, nanti malam aku beritahu.”Ariella mengangguk: “Baiklah.”
Dia tidak usah ragukan apapun, cukup percaya dia, percaya kalau dia tidak akan menyimpan appan, kalaupun iya juga pasti demi kebaikannya.
“Mama, Riella dan adik mau dipeluk.” Riella bawa mianmian ke pelukan Ariella dan manja, perasaan ada mama memang berbeda.
“Baiklah, nanti mama setiap hari peluk Riella dan mianmian.” Ariella tersenyum
“Kedepannya Riella bawa mama belajar taekwondo, kita lihat siapa yang lebih cepat bisa.” Carlson menggendong Riella dan tidak biarkan dia menyiksa Ariella.
“Baiklah, Riella ajari mama agar mama bisa hebat seperti kamu.””Kalian sekeluarga berempat menyiksa aku lagi.”
Suara Efa terdengar, mereka menoleh ke belakang dan lihat Efa dengan rambut berantakan seperti belum bangun tidur.
“Bibi, Riella sudah ada mama, mama sudah terbang pulang.” Riella dengan senang mengenalkan mama ke bibi, Kakak Arella bukan Kakak, adalah mama.
“Kalau gitu selamat ya.” Efa mencubit muka Riella dan menyapa Ariella: “Kakak ipar, selamat kembali.”
Tidak hanya orangnya dirumah ini, tapi hatinya pun kembali, muncul disini sebagai pemilik wanita Moonriver lagi.
Kembali ke samping kakak dan Riella.Efa dengan tulus senang akan keluarga mereka, dan juga jangan sampai ada hal yang buruk lagi.