“Efa, apakah kamu bodoh?” Jika dia bisa menunggu, apakah dia akan memilih di dalam mobil?
Ruang di dalam mobil sangat sempit, dan lengkungan aksinya lebih cenderung mengenai atap mobil.
Kedua tangan Efa mendorong dada Darwin dan terus membujuk: “Darwin, pria harus bisa maju dan mundur, kita tahan lagi, malam aku berjanji akan membuatmu merasa nyaman puas.”
“Kamu ada persiapan?” Keinginan didalam mata Darwin berangsur-angsur memudar, tetapi masih menekan Efa tidak melepaskannya.
Efa tersenyum nakal: “Komandan perang, wanita kecil ini berjanji untuk membuatmu puas, jika kamu tidak puas, ganti rugi sepuluh kali, bagaimana?”
“Ganti rugi sepuluh kali?” Sangat menggoda. Darwin yidak ada alasan untuk tidak menyetujuinya. Untuk kebahagiaan yang lebih banyak, dia akan menahannya lagi.
Sebelum melepaskan Efa, dia mengubur kepalanya dan berkata di samping telinganya: “Efa, ingat, Aku baru saja sudah bereaksi.”
Efa biasanya mau seberani apapun, tetap saja dia hanyalah seorang wanita kecil. Setelah mendengar kata-kata nakal Darwin, wajah kecil tidak tertahankan memerah.
Dia menekan diatas tubuhnya, apakah dia bereaksi atau tidak, mana mungkin dia tidak tahu.
Menyelinap mengintip ke arahnya, melihat dia tahan dengan begitu menderita, Efa diam-diam memutuskan bahwa dia menderita sekali, dan dia malam ini harus memberikan kompensasi padanya.
Darwin duduk di kursi pengemudi, menyalakan mobil dan segera bergegas keluar: “Makan malam mau makan apa?”
Efa tersenyum nakal: “Aku ingin memakanmu.”
Tangan Darwin dengan kencang diletakan diatas setir mobil: “Efa, jika kamu tidak ingin aku menghabisimu di dalam mobil, bicaralah dengan baik.”
Efa ada di belakang kursi pengemudi Darwin dan memandang wajahnya dari kaca spion: “Darwin, kamu tebak hari ini hari apa?”
Darwin tidak memiliki kesabaran: “Hari apa?”
Efa tersenyum dan berkata: “Aku menyuruhmu menebak.”
Darwin mulai menembak: “Kalian wanita didalam hati yang diingat semacam Hari Valentine, Hari Valentine saja ada banyak, Aku mana tahu perayaan apa yang sedang kamu bicarakan?”
“Darwin!” Efa melirik tajam pria tanpa cinta ini, “Waduh, apakah kamu ingin berkelahi?”
Siapa yang tahu emosi Darwin bahkan lebih besar: “Efa, cepat katakan, tidak mengatakannya aku aka asal-asalan mencari tempat makan.”
“Pulang makan di rumah, lalu panggil takeaway,” kata Efa dengan suara marah.
Untuk merayakan ulang tahun Darwin, dia meminta orang didalam rumah menyiapkan makanan terlebih dahulu, hanya ingin memberi kejutan untuk Darwin.
Siapa yang tahu lelaki ini tidak punya otak, hanya memikirkan ingin memakannya, hal lain, dia tak mau memikirkannya.
Apa yang harus dimakan untuk makan malam benar-benar tidak penting untuk Darwin, sama sekali tidak penting, yang penting adalah mala mini bagaimana memakan Efa?
Kukus? Direbus? Atau digoreng?
Setiap jenis cara makan memiliki kelebihan, ia ingin makan semuanya.
Lagipula lamanya waktu malam ini cukup panjang, maka dia akan menggunakan beberapa jenis metode makan, dan pasti harus makan sampai puas.
Jadi ketika Efa mengatakan pulang untuk makan dan memanggil makanan pesan antar, Darwin sedikitpun tidak masalah, dan bahkan sedikit gembira.
Setelah makan tidak perlu berpindah posisi, bisa langsung makan Efa goreng.
Berpikir tentang ini, kaki Darwin sedikit menggunakan kekuatan, kecepatan mobil maju dengan cepat.
Di masa lalu, dibutuhkan hampir satu jam untuk berkendara. Hari ini Darwin hanya butuh setengah jam untuk sampai, Satu hal yang paling banyak di lakukan selama perjalanan adalah menyalip, menyalip, dan menyalip …
“Darwin, apakah kamu sudah gila? ” Ketika mobil berhenti, Efa mulai memaki.
Dia duduk di kursi belakang mobil, sabuk pengaman diikat dengan baik, dan beberapa kali, dia merasa seperti hampir keluar dari mobil.
“Aku tidak gila, aku sudah?? lapar??.” Darwin membuka pintu dan langsung menggendong Efa, dan dia tidak punya kesabaran untuk membiarkan pelan-pelan jalan pulang.
“Darwin, kamu buru-buru apa? Apakah kamu tidak tahu bahwa kamu terlihat seperti seumur hidup ini tidak pernah melihat seorang wanita? Sudah kubilang, jangan buru-buru, malam ini kita punya banyak waktu.” Efa dengan tampang pura-pura mendorong tangannya, Bahkan minatnya juga terdorong olehnya.
Darwin menggendong Efa memasuki lift, begitu berbalik dia menekan Efa ke dinding dan menunduk menciumnya dengan ganas.
Efa dengan antusias menanggapi ciumannya, dan ketika kedua orang itu berciuman tak terpisahkan, suara ding dong pintu lift terbuka.
Ada seseorang yang berdiri di depan pintu lift, melihat dua orang berciuman lupa diri didalam lift, dia menggaruk kepalanya dan benar-benar didalam dilema.
Memikirkannya, lift itu juga tempat umum, tidak ada peraturan dilarang masuk, jadi melangkah maju.
Namun, Efa dan Darwin masih dengan antusias bercium, mencium dan mencium, tangan Darwin juga mulai tidak senonoh, ingin melepas baju Efa.
Tiba-tiba tubuh itu diserang oleh kesejukan. Efa baru teringat bahwa dia ada didalam lift. Dia membuka mata dan melihat ada orang di dalam lift, Dia sangat terkejut sehingga dia dengan cepat bersembunyi di belakang tubuh Darwin: “Darwin, ada hantu.”
Efa pemberani, tetapi ada satu kelemahan yang fatal, yaitu, takut hantu, jelas jelas tahu tidak ada, tapi dia tetap takut.
Hanya karena mereka terlalu seru berciuman dan lupa diri, benar-benar tidak menyadari setelah pintu lift terbuka ada orang yang masuk. Dia mengira benar-benar ada hantu.
“Kamu yang hantu.” Naik lift, dan dikira hantu. Siapa pun juga tidak akan senang, orang itu melototi kearah Efa.
Darwin meletakkan kepala Efa kedepan dadanya, dengan kejam melirik pria itu, mengangkat tangannya dan menekan lantai terdekat: “Keluar kau!”
Ketika pintu lift terbuka, pria itu benar-benar dengan patuh keluar.
“Bagaimana bisa ada orang semacam itu?” Jelas bahwa mereka melakukan hal-hal yang sangat pribadi di tempat umum. Dia Darwin juga berpikir bahwa pihak lain yang tidak pengertian dan harusnya tidak boleh masuk untuk mengganggu mereka.
Begitu pria itu pergi, darwin ingin melanjutkannya lagi dan antusias Efa pun sudah hilang, mendorongnya tidak membiarkannya mendekatinya.
Darwin sedikit emosi: “Efa, kamu ini sembarangan memikirkan apa? Mana ada hantu?”
Efa berbisik: “Ada. disampingku ada satu.”
Darwin melihat ke sekeliling: “Di mana?”
Efa tersenyum: “Hantu cabul!”
Darwin: “Malam ini, hantu cabul akan dengan baik mencabulimu.”
Akhirnya, lift sampai di lantai mereka.
Keluar dari lift, Efa menarik Darwin: “Darwin, tutup matamu.”
“Untuk apa?” Darwin mengira Efa mungkin mengisenginya, tetapi dia tetap menutup matanya.
Sesekali biarkan dia membullynya, biarkan dia senang, memang kenapa.
Efa berkata: “Kamu tutup mata dengan erat sedikit, tidak boleh mengintip. Ketika aku membiarkanmu membuka mata, baru kamu membuka mata.”
Darwin: “Tenanglah, tidak akan mengintip.”
Begitu misterius apa yang ingin kamu lakukan?
Dia tiba-tiba sedikit berharap.
Efa membuka kunci dengan sidik jarinya, membuka lampu di dalam rumah, kemudian kembali untuk memimpin Darwin: “Darwin, kamu boleh membuka matamu.”