Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 204 Gaun Yang Dibuat Sesuai Ukuran





Dalam hati Ariella menolak untuk makan bersamanya, Carlson tidak ingin memaksanya.





Lalu dia duduk disana dengan lembutnya berkata : “Jika begitu mari kita bicarakan itu disini.”





Ariella menganggukkan kepalanya, lalu duduk disana, sambil mengambil buku catatannya, dengan serius dia berkata : “Tuan Carlson, anda boleh katakan denga detail, maka aku akan mencatat semua ini.”





Melihat dia yang begitu serius, Carlson kembali mengingat Ariella yang dulu, ketika dia sedang bekerja, dia selalu dengan serisu melakukan itu, tidak pernah dengan santai.





Bertahun-tahun ini, dia bisa bekerja di perusahaan PM Clifford ini dan menjadi designer disini, maka dia pasti sangat bersungguh-sungghu melakukan ini.





“Tuan Carlson?” Melihat Carlson yang terus melihat dirinya, lalu tidak berkata apa, membuat Ariella berusaha untuk memanggilnya.





Lalu Carlson tersadar dan berkata : “Aku tidak begitu mengerti tentang design, jadi tidak tahu harus bagaimana mengatakan dengan detail permintaan ini. bagaimana jika kamu memberikan ide.”





Ariella kembali berpikir lalu bertanya : “Mungkin bisakah Tuan Carlson katakan bagaimana penampilan anak dan istri anda? Maka aku bisa membuat perkiraan.”





Carlson yang mendengar ini, seperti mendapatkan ide, lalu dengan bersemangat dia berkata : “Jika aku katakan mungkin agak sedikit abstrak. Nona Asteria, jika tidak keberatan, maukah ikut denganku melihat anak ini?”





Para designer selalu mementingkan semua ini, dulu dia juga sering menuju kerumah tamu, setelah itu dia pun menurutinya.





Melihat anak ini, lalu mengukur anak ini, ini akan membuat hasil yang lebih baik.





Lalu berada didalam mobil Carlson, dia awalnya ingin duduk dibelakang, tetapi merasa tidak sopan, akhirnya dia memilih untuk duduk didepan.





Awalnya Carlson ingin membantu dia untuk memakaikan sabuk pengaman, tetapi ketika dia mendekat, dia terburu-buru melihat keluar jendela, takut untuk melihatnya.





Carlson tidak bisa apa lalu menyimpan tangannya sambil berkata : “Dulu ketika aku mengendarai, istriku selalu berada disana, dia selalu lupa untuk memakai sabuk pengaman. Tadi seketika saya lupa jika itu bukan dirinya.”





Seseorang yang duduk disebelahnya itu tetaplah istrinya, hanya saja dia lupa dengan itu.





Carlson yang berkata begitu, sedikit merasa canggung dengan wajah yang memerah, lalu segera memakai sabuk pengamannya, tersenyum dengan sopan.





Perjalanan ini membutuhkan setengah jam, dan mereka tidak berkata apapun, Ariella hanya dengan tenang duduk disana, sambil menikmati pemandangan ini.





Kediaman Carlson, Ariella tidak menyangka rumah ini begitu mewah, membutuhkan sepuluh menit untuk bisa berjalan kepintu utama.





Carlson berjalan dengan pelan, mengikuti iramanya berjalan, sambil berjalan sambil memperlihatkan pemandangan disini, membuat Ariella merasa lelaki ini begitu sopan.





“Ayah, kamu sudah pulang.” Masih ada jarak disana, tetapi ada sesuatu yang kecil berlari dengan cepat.





Carlson menyambut badan kecil itu, sambil memeluk juga memberikan kecupan : “Riella coba katakan, apakah kamu merindukan ayah?”





“Riella merindukan ayah, hingga membuat perut ini lapar.” Riella sambil berkata memegang perutnya itu, dan memberikan wajah yang sedih.





“Jika begitu minta bibi untuk membuatkan susu untukmu?”





“Riella tidak ingin minum susu, Riella sudah besar, anak yang besar tidak minum susu lagi.”





“Harus minum susu, siang baru makan strawbery lagi.”





Melihat hubungan ayah dan putrinya yang begitu dekat, membuat hati Ariella menjadi hangat.





Ariella mengingat, juga mengingat dengan jelas, anak yang cantik juga lucu ini, dia bertemu dengannya beberapa hari yang lalu, namnya Riella.





Ayahnya begitu tampan, tentu saja anaknya begitu cantik.





Tetapi dia ingat Riella berkata padanya, jika ibunya telah terbang keatas——





Mengingat ini, hati Ariella merasa sedih, lalu matanya tertuju pada wajah Carlson.





Dia mengingat pembicaraan mereka hari ini, dia berkata akan menunggu istrinya kembali, lalu akan melakukan acara pernikahan ini.





Jadi apa yang terjadi?





Ibu Riella telah hilang atau telah tiada?





Mengingat anak ini tidak memiliki ibu lagi, Ariella sedikit merasa sedih, melihat tubuh kecil Riella ini membuatnya merasa tidak tega.





Carlson merasakan tatapan Ariella, lalu dia berpikir, apakah dia mengingat anak mereka? Walaupun mengingatnya sedikit saja itu pun sudah membuatnya bahagia.





Hingga beberapa saat, Ariella terus saja melihat Riella, Carlson lalu bertanya : “Ingin memeluknya?”





“Aku, bolehkah aku?” Ariella ingin memeluknya, sungguh ingin memeluknya.





“Riella, bolehkah Tante cantik ini memelukmu?” Carlson mengenalkan putrinya itu.





Kali ini tatapan Riella barulah menuju ke Ariella, lalu seperti melihat sesuatu, dengan wajah bersemangat dia berkata : “Riella besar?”





“Ayah, kakak ini adalah Riella besar, dia yang membantuku menyelamatkan adik.”





“Riella kecil, senang bertemu denganmu lagi.” Ariella berkata dengan lembut dan tersenyum.





Hari itu ketika dia mengatakan sampai jumpat pada Riella, Ariella merasa tidak mungkin dia akan bertemu dengannya lagi, tetapi tidak disangka beberapa hari kemudian mereka bertemu lagi.





Carlson mengerti sekarang, ternyata hari itu ketika menjemput Riella di taman, Riella besarnya juga berada disana, hanya saja dia tidak berani percaya akan hal itu.





Riella kecil melebarkan tanganya lalu berkata dengan semangat : “Riella besar memeluk Riella kecil tidak akan dikenakan biaya.”





“Riella kecil, kamu begitu baik.” Ariella menyambut Riella kecil kedalam pelukannya, hatinya sedikit melembut. Anak yang begitu cantik ini, tidak mungkin tidak ingin.





Melihat ibu dan putrinya ini, tatapan Carlson melembut, melihat putri dan ibunya ini, melihat seumur hidup seperti ini, dia rela.





“Kakak, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat, apakah kamu bersedia?” Riella kecil ini menyukai Riella besar, maka itu ingin membagikan tempat kesukaannya.





Ariella menganggukkan kepalanya : “Pergi kemana?”





“Kamu ikuti saja Riella, Riella akan mengajakmu kesana.” Riella kecil mengandeng tangan Ariella, “Kakak, berjalanlah dengan pelan, jangan sampai terjatuh.”





“Baik, kakak akan berjalan dengan pelan.”





Riella kecil mengandeng tangan Ariella sambil berjalan, seketika berasa ada yang aneh, lalu melihat kebelakang melihat ayahnya, lalu dia berkata : “Ayah, kamu juga ikut menemai Riella.”





“Baik. Ayah akan menemani Riella.” Carlson sedang menunggu Riella berkata begitu, lalu mengandeng tangan Riella yang satu lagi.





Sambil mengandeng tangan kiri Riella, Ariella mengandeng tangan kanan Riella, badan Riella yang kecil berada ditengah, suasana yang begitu hangat.





Carlson berharap waktu ini tidak berhenti, mereka satu keluarga bertiga berjalan sambil bergandengan tangan, terus berjalan hingga tua dan melihat Riella tumbuh besar.





Dan ketika Carlson lagi membayangkan semua ini, Ariella malah menarik tangannya itu, dengan seperti ini mereka saling bergandengan, membuat dia merasa canggung.





Riella kecil tidak merasa tangan kanannya itu terlepas, Carlson yang pertama merasakan itu.





Carlson seketika merasa sesak, seperti ada sesuatu yang ingin dikeluarkannya.





Dia ingin menggunakan cara yang gampang, langsung membawa Ariella pulang, tidak ingin melepaskan dia.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK